Tim Setelah Menang
Sering kita mendapatkan sebuah cerita bagaimana sebuah kemenangan teraih dan kita dapat. Sementara dalam perjalanannya proses meraih kemenangan tersebut mungkin lebih panjang dibandingkan kemenangannya sendiri. Kemenangan apa yang ktia bicarakan dalam artikel ini. Tentu kemenangan yang kita lahirkan dari sebuah mekanisme kompetisi yang terbuka dan fair serta kita akui oleh undang-undang. Pertanyaan selanjutnya, apa yang sering terjadi ketika kompetisi calon legislatif atau kepala daerah sudah memenangkan posisi mereka. Trennya terjadi adalah kalau tidak berkahir dikursi pesakitan, berakhir di dalam lubang ancaman korupsi yang benar benar pahit. Sebagian pemenang ini jaya dalam masa mereka namum terpuruk setelah masa jaya tersebut terlalui. Karena itu kita membutuhkan Tim Setelah Menang
Semakin sulit dalam perjuangan tersebut, mengalami pukulan harus menghadapi tuntutan hukum. Sering muncul pertanyaan dalam siklus kekuasaan tersebut, karena sangat mungkin terjadi dengan yang lama atau yang baru. Godaan atau jebakan dalam sistem kekuasaan membuat seseorang sangat mungkin terhmepas dalam sudut hukum yang menjatuhkan reputasinya selama ini. Aspek ancaman tersebut, tidak saja membuat individu yang pernah menjadi panutan kehilangan muka. Namun lebih jauh lagi, membuat keluarga yang hidup bersama mereka mengalami keadaan trauma. Berhadapan dengan bully pada ruang publik.
Solusi Para Pemenang
Lalu apa yang mesti kita lakukan oleh seseorang kepala daerah yang menang dan mesti merawat kekuasaannya. memilih Solusi Para Pemenang dengan mengukur risiko dan ancaman terhadap kekuasaan. Serta merawat kekuasaan setelah kemenangan, bukan dalam masa berkuasa saja. Namun ketika kekuasaan itu kita tinggal. Dan seseorang bukan lagi figur publik. Mungkin saja fasilitas yang menjadi pendukung dari kekuasaan tidak berbanding lurus dengan ketika tanpa kuasa sama sekali.
Membuat seseorang kehilangan banyak, dan merasa pupus dalam mengambil keputusan hidup mereka. Namun ini bukanlah alasan bagi para pengambil risiko. Ketika, dalam proses kekuasaan tersebut mesti mengalami ancaman yang rumit dan tidak terukur. Dengan merencanakan pra kekuasaan, kekuasaan dan post kekuasaan adalah perhitungan yang dari pengalaman idealnya kita lakukan. Tidak memikirkannya, dan hanya mengandalkan jurus mabuk dalam proses ini akan berdampak sebuah keadaan candu sesa’at. Tentu ini bukanlah harapan dan tujuan dari para pemburu kuasa. Penting bagi para perebut kuasa dan penguasa untuk merawat kekuasaan mereka dan meletakkannya dalam kerangka yang diterima oleh hukum. Sehingga dimasa datang tidak jadi bumerang bagi para pemimpin yang pernah menjadi idola masyarakat dan publik.